wismanto.blogspot.com anda bisa hubungi kami dan kami akan membantu anda
SELAMAT DAN SUKSESAllahumma ighfir li-waalidaiyya, war-hamhumaa kamaa robbayaani shoghiro. Artinya : Tuhanku, ampunilah kedua orang tuaku dan kasihilah mereka berdua sebagaimana mereka mendidikku sewaktu kecil.

Tuesday, June 3, 2014

TEAM BUILDING GAMES

Beberapa PERMAINAN KERJASAMA KELOMPOK 

Ice Breaking Games Big Group



1. Human Number
    Di dalam group besar, energizer akan memberikan instruksi  kepada peserta untuk membentuk kelompok manusia sbb: 1 untuk monas, 2 untuk ojek, 3 untuk becak, 4 untuk mawar mekar, 5 untuk dayung.

2. Moon Ball


    Bola plastic berukuran sedang satu persatu akan di lempar ke atas oleh energizer, dimana seluruh peserta berkoordinasi selama mungkin agar balon ini tidak menyentuh tanah.

3. Pisang dan Mangga


    Permainan ini menuntut konsentrasi dari peserta, dimana akan diberikan instruksi untuk menanamkan didalam benak dan pikiran mereka terhadap satu benda tertentu, contoh pisang dan manga. Permainan ini menjadi menarik apabila satu peserta yang sedang mengimaginasikan pisang bertemu dengan imaginasi manga.

4. People to people


    Secara berpasang-pasangan peserta yang satu dan partnernya akan saling menyentuh dari anggota badan. Contoh: jari dengan jari, kening dengan kening, lutut dengan lutut. Ketika ada instruksi PEOPLE TO PEOPLE ! maka peserta diharuskan untuk berganti pasangan.

5. Samson and Delilah


    Permainan ini berkisar pada kisah Samson dan Delilah dan singa. Peserta dibagi menjadi dua tim dan berdiri dalam dua baris, dengan punggung mereka ke tim lain. Setiap tim memutuskan apakah mereka akan Samson, Delila atau singa, tanpa memberitahu tim lain. Mereka berbalik untuk menghadapi tim lain dan gaya tindakan mewakili siapa mereka. Misalnya, pose seksi bisa mewakili Delilah, menegangkan otot-otot bisa Samson, dan raungan ganas bisa mewakili singa. Delila mengalahkan Samson, Samson mengalahkan singa, dan singa kekalahan Delilah. Kadang-kadang, kelompok tidak akan mengalahkan yang lain karena mereka akan baik memilih untuk hal yang sama!

Ice Breaking Games Small Group



1. Mind Toss a Name


    Peserta akan memilih 2 orang teman dalam kelompok tetapi hanya didalam pikiran mereka saja.  Kemudian masing2 dari mereka harus berada di antara atau ditengah-tengah 2 orang yang sudah mereka pilih tadi.

2. Picture of Team


    Kelompok akan diberikan satu lembar kertas karton berukuran besar dan 1 buah spidol, pada permainan ini fasilitator akan memberikan waktu sebanyak 3 -5 menit untuk mendiskusikan apa kira-kira gambar yang akan mereka buat. Ketentuan dari permainan ini adalah dimana masing-masing peserta hanya diperbolehkan memberikan satu coretan, demikian seterusnya sampai tiba kembali gilirannya untuk mencoret.

3. Dum Dum Dah Dah


    Sesi permainan ini untuk menambah daya ingat dan konstrasi peserta. Dimana fasilitator akan memandu gerak dan irama dan harus diikuti secara serempak oleh peserta yang ada.

Trust and Emphaty Fun Game – INTEGRITY POINT



1. Balloon Train


    Peserta berdiri satu baris kemudian masing-masing peserta akan dibekali balon karet kemudian ditiup dengan ukuran sedang, setelah itu balon di tempel ke dada dan punggung. Kemudian berjalan mengikuti fasilitator atau berjalan mengikuti suara tertentu. Contoh: bunyi peluit atau tepung tangan sampai pada tujuan tertentu. Adapun haling rintang yang disediakan berupa, turunan, tanjakan, silang pohon, got kecil yang harus dilalui oleh peserta.

2. Blind Alcatraz


    Disediakan 6 x 6 kotak seukuran lebar badan. Dimana peserta harus menyebrang dari titik start sampai dengan finish dengan mata tertutup. Dimana akan ditunjuk salah satu peserta untuk mengarahkan jalur yang harus dilalui tanpa menginjak bentangan2 pembatas tadi. Apabila ada yang menginjak garis pembatas makan peserta tersebut dinyatakan gagal dan mengurangi point penilaian.

3. Jatuh Tangkap


    Peserta diinstruksikan membentuk dua banjar secara berpasang-pasangan di depan dan belakang. Peserta yang didepan akan menjatuhkan badannya dengan kaki rapat dan tangan melipat didada. Sementara para peserta yang dibelakang sudah siap dengan pasang kuda-kuda untuk menangkap pasangannya. Instruksi peserta yang akan menjatuhkan dirinya adalah SIAP JATUH, ketika ada aba-aba SIAP TANGKAP dari pasangan nya yang di belakang maka dengan penuh kepercayaan diri, peserta didepan menjatuhkan diri ke belakang.

4.  People Pass


     Permainan ini membutuhkan kepercayaan dan kesigapan tingkat tinggi dari masing-masing peserta, dimana peserta akan membentuk 1 banjar kebelakang. Kemudian peserta yang paling depan akan diangkat kemudian di alirkan kebelakang dengan posisi tidur menghadap ke atas dan akan ditopang oleh peserta2 yang lain sampai dengan ujung belakang, demikian seterusnya.

5.  Go Home


     Disediakan tong atau drum besar dan dengan berpegangan tangan erat peserta akan di berikan insruksi untuk saling menarik satu dan yang lainnya untuk diupayakan menyentuh tong atau drum tadi. Diusahakan masing-masing peserta untuk menghidar dari dorongan atau tarikan peserta yang lain. Tetapi jika ada yang bertabrakan atau menyentuh tong tadi maka satu persatu peserta meninggalkan lingkaran.

De-Inhibitizer Fun Game  / Competition Fun games – PROCESS AND PROSEDURE POINT



1. Three in a row


    Disediakan tali berukuran sedang (tali tarik tambang / tali dadung) tali tersebut di kedua ujung nya akan di pegang masing-masing oleh 1 orang. Tugas dari permainan ini adalah dimana seluruh peserta diharuskan melompat secara bersama-sama sebanyak 3 kali putaran.

2. Laser Trap


    Sudah terpasang obstacle atau halang rintang berupa tali temali dan jaring-jaring sederhana untuk dilalui tanpa menyentuh sedikitpun. Tantang dalam permainan ini adalah keseluruhan peserta antara satu kaki diikatkan dengan kaki yang lainnya.

3. Papanjang-panjang


    Dengan menggunakan seluruh atribut yang menempel di badan, peserta diinstruksikan untuk membuat rangkaian atribut tadi sepanjang mungkin. Contoh: baju, topi, tali sepatu, kaus kaki, dll.

4. Balloon Race


    Area sudah dibatasi dengan beberapa lintasan berjarak masing-masing 10m. Permainan ini bersifat kompetisi dimana masing-masing kelompok membagi tugas untuk meniup balon kemudian mentransfer dengan menggunakan kepala, kemudian mentransfer dengan menggunakan mata tertutup dan terakhir ada yang bertugas untuk membangun kumpulan balon-balon tersebut untuk disusun ke atas dengan alat bantu double tape dan gunting, poin terbesar adalah bagi kelompok yang berhasil menyusun balon paling tinggi.

Problem Solving Game – QUALITY AND PERFORMANCE POINT


1. Prisoner of war (POW)


    Akan terbentang satu utas tali yang diikatkan ke pohon, kemudian peserta akan diikatkan kedua tangannya berbentuk borgol dan menggantungkan kedua tangan yang terikat tadi di satu utas tali yang diikatkan ke pohon tadi. Tantangannya adalah peserta harus berpikir keras memikirkan cara untuk melepaskan ikatan ditangannya tadi tanpa harus melepaskan ikatan tali tersebut.

2. Human Rope


    Peserta akan memegang kedua ujung tali yang sudah dikusutkan terlebih dahulu. Tantangannya adalah peserta harus mampu melepaskan diri dari tali temali yang dipegang oleh peserta lainnya sehingga semuanya terbebas dengan tanpa melepaskan pegangan di kedua ujung tali tadi.

3. Hula hup


    Peserta berdiri melingkar dengan berpegangan tangan, kemudian akan diberikan satu buah hula hup. Dan bertugas untuk mengalirkan hula hup tersebut dari peserta pertama sampai dengan terakhirt tanpa melepas pegangan tangan.

4. The A Team


    Sudah disediakan 3 buah bamboo berukuran sedang dan tali temali. Peserta bertugas untuk membentuk suatu fondasi yang bisa dinaiki oleh salah seorang peserta dan menempuh suatu panjang lintasan tertentu. Tangtangannya adalah peserta yang naik ke bamboo tadi dijaga sebisa mungkin dengan tali temali yang disediakan tadi pada ujung atas bamboo agar tidak terjatuh selama melakukan perjalanan.

5. Bambu Listrik


    Disediakan bamboo kecil panjang dan satu buah cincin. Dengan hanya menggunakan kedua jari telunjuk dari masing-masing peserta, diharuskan mengalirkan cincin tadi dari ujung satu ke ujung lainnya dengan tanpa menyentuh cincin tadi. Jika salah seorang peserta menyentuh cincin tadi maka permainan akan di ulang dari awal.

Final Project



Treasure HuntAlat yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok:


1.    1 lembar Peta buta lokasi seputar gunung geulis adventure camp


2.    1 buah Kompas navigasi
3.    1 set alat tulis (ball point dan kertas)
4.    1 buah papan dada
Bentuk permainan:
Masing-masing kelompok diharuskan membagi kelompok dari setiap instruksi selama waktu perjalanan, adapun beberapa instruksi tugas yang diberikan antara lain:
1.    Membaca peta dan kompas
2.    Menghitung jumlah tanda jejak
3.    Mencari dan menghitung check point
4.    Membidik derajat kompas
5.    Membuka jalan, khusus bagi jalan yang tertutup rapat oleh ranting dan dedaunan
6.  Selalu waspada untuk menjaga keutuhan, kekompakan dan keselamatan tim selama melakukan perjalanan
Durasi Permainan:
+/- 2 jam
Penilaian:
1.    Waktu tercepat
2.    Ketepatan jumlah tanda jejak (kiri dan kanan)
3.    Ketepatan jumlah check point
4.    Akurasi terdekat tancapan bendera di titik harta karun
Temukan artikel-artikel kami seperti dibawah ini:


Outbound Jakarta, outbound bandung, outbound puncak, team building, character building, permainan-permainan outbound, permainan-permainan team building, paket menarik outbound, games menarik outbound, lingkup outbound, definisi outbound, fasilitator dalam outbound, safety di dalam outbound, perkembangan outbound di Indonesia, perkembangan outbound di Jakarta, perkembangan outbound di bandung, perkembangan outbound di puncak, persiapan di dalam melaksanakan outbound, tips dan trik outbound


Kata Pengantar


Pada mainboard generasi sekarang, banyak sekali yang sudah dilengkapi dengan fitur RAID, terutama pada mainboard hi-end. Namun, mungkin banyak diantara pemirsa blog ini yang belum tahu atau mengerti mengenai teknologi tersebut.


Pendahuluan


RAID, Redundant Array of Inexpensive(Independent) Disks, adalah suatu sistem yang terbentuk dari beberapa harddisk/drive. Secara sederhana, kita biasa membuat beberapa partisi dalam satu harddisk. Nah, dengan RAID, kita dapat membuat satu partisi dari beberapa harddisk.


Batasan Masalah


Dikarenakan masih dalam proses belajar, maka tulisan ini hanya membahas konfigurasi standar RAID, tidak membahas konfgurasi lanjut RAID (nested dan non-standard/proprietary).


RAID 0


Juga dikenal dengan modus stripping. Membutuhkan minimal 2 harddisk. Sistemnya adalah menggabungkan kapasitas dari beberapa harddisk. Sehingga secara logikal hanya "terlihat" sebuah harddisk dengan kapasitas yang besar (jumlah kapasitas keseluruhan harddisk).
Pada awalnya, RAID 0, digunakan untuk membentuk sebuah partisi yang sangat besar dari beberapa harddisk dengan biaya yang efisien.


Misalnya:


Kita membutuhkan suatu partisi dengan ukuran 500GB. Harga sebuah harddisk berukuran 100GB adalah Rp.500.000,- sedangkan harga harddisk berukuran 500GB adalah Rp.5.000.000,-. Nah, kita dapat membetuk suatu partisi berukuran 500GB dari 5 unit harddisk berukuran 100GB dengan menggunakan RAID 0. Tentunya skenario ini lebih murah karena memakan biaya lebih murah: 5 x Rp.500.000,- = Rp.2.500.000,-. Lebih murah daripada harus membeli harddisk yang berukuran 500GB. Itulah kenapa pada awalnya disebut redundant array of inexpensive disk.


Contoh lain:


Pada saat ini ukuran harddisk terbesar yang tersedia di pasaran adalah 500GB, sedangkan kita membutuhkan suatu partisi dengan ukuran 2TB. Nah, kita dapat membeli 4 unit harddisk berkapasitas 500GB dan mengkonfigurasinya dengan RAID 0, sehingga kita dapat memiliki suatu partisi berkururan 2TB tanpa harus menunggu harddisk dengan kapasitas sebesar itu tersedia di pasar.
Data yang ditulis pada harddisk-harddisk tersebut terbagi-bagi menjadi fragmen-fragmen. Dimana fragmen-fragmen tersebut disebar di seluruh harddisk. Sehingga, jika salah satu harddisk mengalami kerusakan fisik, maka data tidak dapat dibaca sama sekali.

Namun ada keuntungan dengan adanya fragmen-fragmen ini: kecepatan. Data bisa diakses lebih cepat dengan RAID 0, karena saat komputer membaca sebuah fragmen di satu harddisk, komputer juga dapat membaca fragmen lain di harddisk lainnya.

RAID 1


Biasa disebut dengan modus mirroring. Membutuhkan minimal 2 harddisk. Sistemnya adalah menyalin isi sebuah harddisk ke harddisk lain dengan tujuan: jika salah satu harddisk rusak secara fisik, maka data tetap dapat diakses dari harddisk lainnya.


Contoh:


Sebuah server memiliki 2 unit harddisk yang berkapasitas masing-masing 80GB dan dikonfigurasi RAID 1. Setelah beberapa tahun, salah satu harddisknya mengalami kerusakan fisik. Namun data pada harddisk lainnya masih dapat dibaca, sehingga data masih dapat diselamatkan selama bukan semua harddisk yang mengalami kerusakan fisik secara bersamaan.

RAID 2


RAID 2, juga menggunakan sistem stripping. Namun ditambahkan tiga harddisk lagi untuk pariti hamming, sehingga data menjadi lebih reliable. Karena itu, jumlah harddisk yang dibutuhkan adalah minimal 5 (n+3, n > 1). Ketiga harddisk terakhir digunakan untuk menyimpan hamming code dari hasil perhitungan tiap bit-bit yang ada di harddisk lainnya.


Contoh:


Kita memiliki 5 harddisk (sebut saja harddisk A,B,C, D, dan E) dengan ukuran yang sama, masing-masing 40GB. Jika kita mengkonfigurasi keempat harddisk tersebut dengan RAID 2, maka kapasitas yang didapat adalah: 2 x 40GB = 80GB (dari harddisk A dan B). Sedangkan harddisk C, D, dan E tidak digunakan untuk penyimpanan data, melainkan hanya untuk menyimpan informasi pariti hamming dari dua harddisk lainnya: A, dan B. Ketika terjadi kerusakan fisik pada salah satu harddisk utama (A atau B), maka data tetap dapat dibaca dengan memperhitungkan pariti kode hamming yang ada di harddisk C, D, dan E.

RAID 3


RAID 3, juga menggunakan sistem stripping. Juga menggunakan harddisk tambahan untuk reliability, namun hanya ditambahkan sebuah harddisk lagi untuk parity.. Karena itu, jumlah harddisk yang dibutuhkan adalah minimal 3 (n+1 ; n > 1). Harddisk terakhir digunakan untuk menyimpan parity dari hasil perhitungan tiap bit-bit yang ada di harddisk lainnya.


Contoh kasus:


Kita memiliki 4 harddisk (sebut saja harddisk A,B,C, dan D) dengan ukuran yang sama, masing-masing 40GB. Jika kita mengkonfigurasi keempat harddisk tersebut dengan RAID 3, maka kapasitas yang didapat adalah: 3 x 40GB = 120GB. Sedangkan harddisk D tidak digunakan untuk penyimpanan data, melainkan hanya untuk menyimpan informasi parity dari ketiga harddisk lainnya: A, B, dan C. Ketika terjadi kerusakan fisik pada salah satu harddisk utama (A, B, atau C), maka data tetap dapat dibaca dengan memperhitungkan parity yang ada di harddisk D. Namun, jika harddisk D yang mengalami kerusakan, maka data tetap dapat dibaca dari ketiga harddisk lainnya.

RAID 4


Sama dengan sistem RAID 3, namun menggunakan parity dari tiap block harddisk, bukan bit. Kebutuhan harddisk minimalnya juga sama, 3 (n+1 ; n >1).

RAID 5


RAID 5 pada dasarnya sama dengan RAID 4, namun dengan pariti yang terdistribusi. Yakni, tidak menggunakan harddisk khusus untuk menyimpan paritinya, namun paritinya tersebut disebar ke seluruh harddisk. Kebutuhan harddisk minimalnya juga sama, 3 (n+1 ; n >1).
Hal ini dilakukan untuk mempercepat akses dan menghindari bottleneck yang terjadi karena akses harddisk tidak terfokus kepada kumpulan harddisk yang berisi data saja.

RAID 6


Secara umum adalah peningkatan dari RAID 5, yakni dengan penambahan parity menjadi 2 (p+q). Sehingga jumlah harddisk minimalnya adalah 4 (n+2 ; n > 1). Dengan adanya penambahan pariti sekunder ini, maka kerusakan dua buah harddisk pada saat yang bersamaan masih dapat ditoleransi. Misalnya jika sebuah harddisk mengalami kerusakan, saat proses pertukaran harddisk tersebut terjadi kerusakan lagi di salah satu harddisk yang lain, maka hal ini masih dapat ditoleransi dan tidak mengakibatkan kerusakan data di harddisk bersistem RAID 6.

No comments:

Post a Comment