Beberapa PERMAINAN KERJASAMA KELOMPOK
Di dalam group besar, energizer akan memberikan
instruksi kepada peserta untuk membentuk kelompok manusia sbb: 1 untuk
monas, 2 untuk ojek, 3 untuk becak, 4 untuk mawar mekar, 5 untuk dayung.
2. Moon Ball
Bola plastic berukuran sedang satu persatu akan di lempar ke atas oleh
energizer, dimana seluruh peserta berkoordinasi selama mungkin agar balon ini
tidak menyentuh tanah.
3. Pisang dan Mangga
Permainan ini menuntut konsentrasi dari peserta, dimana akan diberikan
instruksi untuk menanamkan didalam benak dan pikiran mereka terhadap satu benda
tertentu, contoh pisang dan manga. Permainan ini menjadi menarik apabila satu
peserta yang sedang mengimaginasikan pisang bertemu dengan imaginasi manga.
4. People to people
Secara berpasang-pasangan peserta yang satu dan partnernya akan saling
menyentuh dari anggota badan. Contoh: jari dengan jari, kening dengan kening,
lutut dengan lutut. Ketika ada instruksi PEOPLE TO PEOPLE ! maka peserta
diharuskan untuk berganti pasangan.
5. Samson and Delilah
Permainan ini berkisar pada kisah Samson dan Delilah dan singa. Peserta dibagi
menjadi dua tim dan berdiri dalam dua baris, dengan punggung mereka ke tim
lain. Setiap tim memutuskan apakah mereka akan Samson, Delila atau singa, tanpa
memberitahu tim lain. Mereka berbalik untuk menghadapi tim lain dan gaya
tindakan mewakili siapa mereka. Misalnya, pose seksi bisa mewakili Delilah,
menegangkan otot-otot bisa Samson, dan raungan ganas bisa mewakili singa.
Delila mengalahkan Samson, Samson mengalahkan singa, dan singa kekalahan
Delilah. Kadang-kadang, kelompok tidak akan mengalahkan yang lain karena mereka
akan baik memilih untuk hal yang sama!
Ice Breaking Games Small
Group
1. Mind Toss a Name
Peserta akan memilih 2 orang teman dalam kelompok tetapi hanya didalam pikiran
mereka saja. Kemudian masing2 dari mereka harus berada di antara atau
ditengah-tengah 2 orang yang sudah mereka pilih tadi.
2. Picture of Team
Kelompok akan diberikan satu lembar kertas karton berukuran besar dan 1 buah
spidol, pada permainan ini fasilitator akan memberikan waktu sebanyak 3 -5
menit untuk mendiskusikan apa kira-kira gambar yang akan mereka buat. Ketentuan
dari permainan ini adalah dimana masing-masing peserta hanya diperbolehkan
memberikan satu coretan, demikian seterusnya sampai tiba kembali gilirannya
untuk mencoret.
3. Dum Dum Dah Dah
Sesi permainan ini untuk menambah daya ingat dan konstrasi peserta. Dimana
fasilitator akan memandu gerak dan irama dan harus diikuti secara serempak oleh
peserta yang ada.
Trust and Emphaty Fun Game
– INTEGRITY POINT
1. Balloon Train
Peserta berdiri satu baris kemudian masing-masing peserta akan dibekali balon
karet kemudian ditiup dengan ukuran sedang, setelah itu balon di tempel ke dada
dan punggung. Kemudian berjalan mengikuti fasilitator atau berjalan mengikuti
suara tertentu. Contoh: bunyi peluit atau tepung tangan sampai pada tujuan
tertentu. Adapun haling rintang yang disediakan berupa, turunan, tanjakan,
silang pohon, got kecil yang harus dilalui oleh peserta.
2. Blind Alcatraz
Disediakan 6 x 6 kotak seukuran lebar badan. Dimana peserta harus menyebrang
dari titik start sampai dengan finish dengan mata tertutup. Dimana akan
ditunjuk salah satu peserta untuk mengarahkan jalur yang harus dilalui tanpa
menginjak bentangan2 pembatas tadi. Apabila ada yang menginjak garis pembatas
makan peserta tersebut dinyatakan gagal dan mengurangi point penilaian.
3. Jatuh Tangkap
Peserta diinstruksikan membentuk dua banjar secara berpasang-pasangan di depan
dan belakang. Peserta yang didepan akan menjatuhkan badannya dengan kaki rapat
dan tangan melipat didada. Sementara para peserta yang dibelakang sudah siap
dengan pasang kuda-kuda untuk menangkap pasangannya. Instruksi peserta yang
akan menjatuhkan dirinya adalah SIAP JATUH, ketika ada aba-aba SIAP TANGKAP
dari pasangan nya yang di belakang maka dengan penuh kepercayaan diri, peserta
didepan menjatuhkan diri ke belakang.
4. People Pass
Permainan ini membutuhkan kepercayaan dan kesigapan tingkat tinggi dari
masing-masing peserta, dimana peserta akan membentuk 1 banjar kebelakang.
Kemudian peserta yang paling depan akan diangkat kemudian di alirkan kebelakang
dengan posisi tidur menghadap ke atas dan akan ditopang oleh peserta2 yang lain
sampai dengan ujung belakang, demikian seterusnya.
5. Go Home
Disediakan tong atau drum besar dan dengan berpegangan tangan erat peserta akan
di berikan insruksi untuk saling menarik satu dan yang lainnya untuk diupayakan
menyentuh tong atau drum tadi. Diusahakan masing-masing peserta untuk menghidar
dari dorongan atau tarikan peserta yang lain. Tetapi jika ada yang bertabrakan
atau menyentuh tong tadi maka satu persatu peserta meninggalkan lingkaran.
De-Inhibitizer Fun
Game / Competition Fun games – PROCESS AND PROSEDURE POINT
1. Three in a row
Disediakan tali berukuran sedang (tali tarik tambang / tali dadung) tali
tersebut di kedua ujung nya akan di pegang masing-masing oleh 1 orang. Tugas
dari permainan ini adalah dimana seluruh peserta diharuskan melompat secara
bersama-sama sebanyak 3 kali putaran.
2. Laser Trap
Sudah terpasang obstacle atau halang rintang berupa tali temali dan
jaring-jaring sederhana untuk dilalui tanpa menyentuh sedikitpun. Tantang dalam
permainan ini adalah keseluruhan peserta antara satu kaki diikatkan dengan kaki
yang lainnya.
3. Papanjang-panjang
Dengan menggunakan seluruh atribut yang menempel di badan, peserta
diinstruksikan untuk membuat rangkaian atribut tadi sepanjang mungkin. Contoh:
baju, topi, tali sepatu, kaus kaki, dll.
4. Balloon Race
Area sudah dibatasi dengan beberapa lintasan berjarak masing-masing 10m.
Permainan ini bersifat kompetisi dimana masing-masing kelompok membagi tugas
untuk meniup balon kemudian mentransfer dengan menggunakan kepala, kemudian
mentransfer dengan menggunakan mata tertutup dan terakhir ada yang bertugas
untuk membangun kumpulan balon-balon tersebut untuk disusun ke atas dengan alat
bantu double tape dan gunting, poin terbesar adalah bagi kelompok yang berhasil
menyusun balon paling tinggi.
Problem Solving Game – QUALITY AND PERFORMANCE
POINT
1. Prisoner of war (POW)
Akan terbentang satu utas tali yang diikatkan ke pohon, kemudian peserta akan
diikatkan kedua tangannya berbentuk borgol dan menggantungkan kedua tangan yang
terikat tadi di satu utas tali yang diikatkan ke pohon tadi. Tantangannya
adalah peserta harus berpikir keras memikirkan cara untuk melepaskan ikatan
ditangannya tadi tanpa harus melepaskan ikatan tali tersebut.
2. Human Rope
Peserta akan memegang kedua ujung tali yang sudah dikusutkan terlebih dahulu.
Tantangannya adalah peserta harus mampu melepaskan diri dari tali temali yang
dipegang oleh peserta lainnya sehingga semuanya terbebas dengan tanpa
melepaskan pegangan di kedua ujung tali tadi.
3. Hula hup
Peserta berdiri melingkar dengan berpegangan tangan, kemudian akan diberikan
satu buah hula hup. Dan bertugas untuk mengalirkan hula hup tersebut dari
peserta pertama sampai dengan terakhirt tanpa melepas pegangan tangan.
4. The A Team
Sudah disediakan 3 buah bamboo berukuran sedang dan tali temali. Peserta
bertugas untuk membentuk suatu fondasi yang bisa dinaiki oleh salah seorang
peserta dan menempuh suatu panjang lintasan tertentu. Tangtangannya adalah
peserta yang naik ke bamboo tadi dijaga sebisa mungkin dengan tali temali yang
disediakan tadi pada ujung atas bamboo agar tidak terjatuh selama melakukan
perjalanan.
5. Bambu Listrik
Disediakan bamboo kecil panjang dan satu buah cincin. Dengan hanya menggunakan
kedua jari telunjuk dari masing-masing peserta, diharuskan mengalirkan cincin
tadi dari ujung satu ke ujung lainnya dengan tanpa menyentuh cincin tadi. Jika
salah seorang peserta menyentuh cincin tadi maka permainan akan di ulang dari
awal.
Final Project
Treasure HuntAlat yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok:
1. 1 lembar Peta buta lokasi seputar gunung geulis adventure
camp
2. 1 buah Kompas navigasi
3. 1 set alat tulis (ball point dan kertas)
4. 1 buah papan dada
Bentuk permainan:
Masing-masing kelompok diharuskan membagi kelompok dari setiap instruksi selama
waktu perjalanan, adapun beberapa instruksi tugas yang diberikan antara lain:
1. Membaca peta dan kompas
2. Menghitung jumlah tanda jejak
3. Mencari dan menghitung check point
4. Membidik derajat kompas
5. Membuka jalan, khusus bagi jalan yang tertutup rapat oleh
ranting dan dedaunan
6. Selalu waspada untuk menjaga keutuhan, kekompakan dan
keselamatan tim selama melakukan perjalanan
Durasi Permainan:
+/- 2 jam
Penilaian:
1. Waktu tercepat
2. Ketepatan jumlah tanda jejak (kiri dan kanan)
3. Ketepatan jumlah check point
4. Akurasi terdekat tancapan bendera di titik harta karun
Temukan artikel-artikel kami seperti dibawah
ini:
Outbound Jakarta, outbound bandung, outbound puncak, team building, character
building, permainan-permainan outbound, permainan-permainan team building,
paket menarik outbound, games menarik outbound, lingkup outbound, definisi
outbound, fasilitator dalam outbound, safety di dalam outbound, perkembangan
outbound di Indonesia, perkembangan outbound di Jakarta, perkembangan outbound
di bandung, perkembangan outbound di puncak, persiapan di dalam melaksanakan
outbound, tips dan trik outbound
Kata
Pengantar
Pada mainboard generasi sekarang, banyak sekali yang sudah dilengkapi dengan
fitur RAID, terutama pada mainboard hi-end. Namun, mungkin banyak diantara
pemirsa blog ini yang belum tahu atau mengerti mengenai teknologi tersebut.
Pendahuluan
RAID, Redundant Array of Inexpensive(Independent) Disks, adalah suatu sistem
yang terbentuk dari beberapa harddisk/drive. Secara sederhana, kita biasa
membuat beberapa partisi dalam satu harddisk. Nah, dengan RAID, kita dapat
membuat satu partisi dari beberapa harddisk.
Batasan
Masalah
Dikarenakan masih dalam proses belajar, maka tulisan ini hanya membahas
konfigurasi standar RAID, tidak membahas konfgurasi lanjut RAID (nested dan non-standard/proprietary).
RAID 0
Juga dikenal dengan modus stripping. Membutuhkan minimal 2 harddisk.
Sistemnya adalah menggabungkan kapasitas dari beberapa harddisk. Sehingga
secara logikal hanya "terlihat" sebuah harddisk dengan kapasitas yang
besar (jumlah kapasitas keseluruhan harddisk).
Pada
awalnya, RAID 0, digunakan untuk membentuk sebuah partisi yang sangat besar
dari beberapa harddisk dengan biaya yang efisien.
Misalnya:
Kita membutuhkan suatu partisi dengan ukuran 500GB. Harga sebuah harddisk berukuran
100GB adalah Rp.500.000,- sedangkan harga harddisk berukuran 500GB adalah
Rp.5.000.000,-. Nah, kita dapat membetuk suatu partisi berukuran 500GB dari 5
unit harddisk berukuran 100GB dengan menggunakan RAID 0. Tentunya skenario ini
lebih murah karena memakan biaya lebih murah: 5 x Rp.500.000,- =
Rp.2.500.000,-. Lebih murah daripada harus membeli harddisk yang berukuran
500GB. Itulah kenapa pada awalnya disebut redundant array of inexpensive
disk.
Contoh lain:
Pada saat ini ukuran harddisk terbesar yang tersedia di pasaran adalah 500GB,
sedangkan kita membutuhkan suatu partisi dengan ukuran 2TB. Nah, kita dapat
membeli 4 unit harddisk berkapasitas 500GB dan mengkonfigurasinya dengan RAID
0, sehingga kita dapat memiliki suatu partisi berkururan 2TB tanpa harus
menunggu harddisk dengan kapasitas sebesar itu tersedia di pasar.
Data yang
ditulis pada harddisk-harddisk tersebut terbagi-bagi menjadi fragmen-fragmen.
Dimana fragmen-fragmen tersebut disebar di seluruh harddisk. Sehingga, jika
salah satu harddisk mengalami kerusakan fisik, maka data tidak dapat dibaca
sama sekali.
Namun ada
keuntungan dengan adanya fragmen-fragmen ini: kecepatan. Data bisa diakses
lebih cepat dengan RAID 0, karena saat komputer membaca sebuah fragmen di satu
harddisk, komputer juga dapat membaca fragmen lain di harddisk lainnya.
RAID 1
Biasa disebut dengan modus mirroring. Membutuhkan minimal 2 harddisk.
Sistemnya adalah menyalin isi sebuah harddisk ke harddisk lain dengan tujuan:
jika salah satu harddisk rusak secara fisik, maka data tetap dapat diakses dari
harddisk lainnya.
Contoh:
Sebuah server memiliki 2 unit harddisk yang berkapasitas masing-masing 80GB dan
dikonfigurasi RAID 1. Setelah beberapa tahun, salah satu harddisknya mengalami
kerusakan fisik. Namun data pada harddisk lainnya masih dapat dibaca, sehingga
data masih dapat diselamatkan selama bukan semua harddisk yang mengalami
kerusakan fisik secara bersamaan.
RAID 2
RAID 2, juga menggunakan sistem stripping. Namun ditambahkan tiga harddisk lagi
untuk pariti hamming, sehingga data menjadi lebih reliable. Karena itu,
jumlah harddisk yang dibutuhkan adalah minimal 5 (n+3, n > 1). Ketiga
harddisk terakhir digunakan untuk menyimpan hamming code dari hasil perhitungan
tiap bit-bit yang ada di harddisk lainnya.
Contoh:
Kita memiliki 5 harddisk (sebut saja harddisk A,B,C, D, dan E) dengan ukuran
yang sama, masing-masing 40GB. Jika kita mengkonfigurasi keempat harddisk
tersebut dengan RAID 2, maka kapasitas yang didapat adalah: 2 x 40GB = 80GB
(dari harddisk A dan B). Sedangkan harddisk C, D, dan E tidak digunakan untuk
penyimpanan data, melainkan hanya untuk menyimpan informasi pariti hamming dari
dua harddisk lainnya: A, dan B. Ketika terjadi kerusakan fisik pada salah satu
harddisk utama (A atau B), maka data tetap dapat dibaca dengan memperhitungkan
pariti kode hamming yang ada di harddisk C, D, dan E.
RAID 3
RAID 3, juga menggunakan sistem stripping. Juga menggunakan harddisk tambahan
untuk reliability, namun hanya ditambahkan sebuah harddisk lagi untuk parity..
Karena itu, jumlah harddisk yang dibutuhkan adalah minimal 3 (n+1 ; n > 1).
Harddisk terakhir digunakan untuk menyimpan parity dari hasil perhitungan tiap
bit-bit yang ada di harddisk lainnya.
Contoh
kasus:
Kita memiliki 4 harddisk (sebut saja harddisk A,B,C, dan D) dengan ukuran yang
sama, masing-masing 40GB. Jika kita mengkonfigurasi keempat harddisk tersebut
dengan RAID 3, maka kapasitas yang didapat adalah: 3 x 40GB = 120GB. Sedangkan
harddisk D tidak digunakan untuk penyimpanan data, melainkan hanya untuk menyimpan
informasi parity dari ketiga harddisk lainnya: A, B, dan C. Ketika terjadi
kerusakan fisik pada salah satu harddisk utama (A, B, atau C), maka data tetap
dapat dibaca dengan memperhitungkan parity yang ada di harddisk D. Namun, jika
harddisk D yang mengalami kerusakan, maka data tetap dapat dibaca dari ketiga
harddisk lainnya.
RAID 4
Sama dengan sistem RAID 3, namun menggunakan parity dari tiap block harddisk,
bukan bit. Kebutuhan harddisk minimalnya juga sama, 3 (n+1 ; n >1).
RAID 5
RAID 5 pada dasarnya sama dengan RAID 4, namun dengan pariti yang
terdistribusi. Yakni, tidak menggunakan harddisk khusus untuk menyimpan
paritinya, namun paritinya tersebut disebar ke seluruh harddisk. Kebutuhan
harddisk minimalnya juga sama, 3 (n+1 ; n >1).
Hal ini dilakukan
untuk mempercepat akses dan menghindari bottleneck yang terjadi karena
akses harddisk tidak terfokus kepada kumpulan harddisk yang berisi data saja.
RAID 6
Secara umum adalah peningkatan dari RAID 5, yakni dengan penambahan parity
menjadi 2 (p+q). Sehingga jumlah harddisk minimalnya adalah 4 (n+2 ; n > 1).
Dengan adanya penambahan pariti sekunder ini, maka kerusakan dua buah harddisk
pada saat yang bersamaan masih dapat ditoleransi. Misalnya jika sebuah harddisk
mengalami kerusakan, saat proses pertukaran harddisk tersebut terjadi kerusakan
lagi di salah satu harddisk yang lain, maka hal ini masih dapat ditoleransi dan
tidak mengakibatkan kerusakan data di harddisk bersistem RAID 6.
No comments:
Post a Comment