wismanto.blogspot.com anda bisa hubungi kami dan kami akan membantu anda
SELAMAT DAN SUKSESAllahumma ighfir li-waalidaiyya, war-hamhumaa kamaa robbayaani shoghiro. Artinya : Tuhanku, ampunilah kedua orang tuaku dan kasihilah mereka berdua sebagaimana mereka mendidikku sewaktu kecil.

Monday, August 4, 2014

Selamat Jalan Untuk Bapak Ku

Mengiringi kepergian Bapak tercinta
Bapak,
Sengaja ku tulis sebagian kenangan bersamamu hingga Allah  menetapkan batas akhir  aku bisa bicara dengan mu secara langsung. Bukan suatu kebetulan bahwa Allah mentakdirkan, 2 Bulan sebelum usiaku genap 40 tahun yang lalu, sebuah hari terakhir Allah mempertemukan aku dengan beliau karena itulah merupakan pelajaran yang besar dan sangat berharga untukku. Masih sangat segar dalam ingatanku ketika  tanggal 05 April 2014 lalu berkunjung ke Jakarta untuk melihat anak-anaknya membuktikan bahwa dirinya telah berhasil dan sukses mendidik anak-anak nya menjadi orang yang berguna dan bisa hidup mandiri dalam menata kehidupan di tanah perantauan ini, terlihat di wajahnya yang berseri dan bercahaya menandakan perasaan senang dan bangga pada lubuk hati yang dalam hingga tak sanggup untuk menuangkan dalam kata-kata.
Kalaulah Allah menghendaki lain sakitmu tiga bulan yang lalu tentunya bukan tanpa maksud. Sungguh mulianya Allah yang tidak pernah memberimu sakit yang berat. Sakit hanya faktor usia yang sudah tua, pusing, capek dan pengelihatan yang kurang jelas dan alhamdulillah keesokan harinya sudah sembuh kembali. Satu hal yang membuatku malu ketika ayah merasa merepotkan anak-anaknya ketika harus tinggal di rumah anak-anaknya yang bermaksud untuk membahagiakan walau hanya beberapa hari saja. Padahal kami justrulah yang selalu merepotkanmu dari bayi sampai sekarang ini. Nggak sanggup aku menghitung  jasamu dan perhatian mu …. .
Hari yang sangat berat bagiku ketika dalam perjalanan pulang kantor pada hari senin pukul 16.30 wib HP berdering dengan perasaan yang tak di duga-duga kabar berita meyedihkan "Bapak jatuh dari kamar mandi pingsan segera pulang" Tak terlintas pikiran apapun yang ada hanya lah pulang hingga akhirnya aku memutuskan untuk langsung pulang Jakarta - Cilacap perjalannan yang tak terpikirkan lagi jarak,kemacetan dan waktu tempuh. 
Yang ada dalam pikiran ku  pedal gas sudah kuinjak dengan sempurna sembari konsentrasi di beberapa tikungan yang cukup tajam. Saya hanya berfikir pasti ada sesuatu yang besar yang ingin Bapak sampaikan pada anak-anaknya. 
8 jam setelah menempuh perjalanan akhirnya sampai di rumah, saya kaget tercium harum bunga mawar dan melati terlihat sekumpulan orang-orang tetangga, saudara dan kerabat terdekatnya dalam hati berkata allah telah memanggilnya dan Allah menghendaki Bapak untuk menghadap tak kuasa untuk menahan air mata dan tangis, aku berusaha tabah untuk menerima dan mengikhlaskan 
Barusadar bahwa orang tua yaitu bapak ku yang mendidik dan mengasuh hingga besar dan menjadi orang telah meninggal dunia pada hari senin tanggal 21 Juli 2014 pukul Jam 16.30 terjatuh ketika sedang membersihkan badan (mandi) di kamar mandi menurut keterangan Ibu dan Saudara-saudara ku
terlihat sudah Bapak dengan mata tertutup, meluruskan kedua kaki dan menaruh kedua tangan bersedekap seperti waktu sholat dan seperti tertidur pulas di akhiri kehidupan di dunia ini. Subhanallah hingga kain kafan menyelimutinya. Innalillahi wa inna ilaihi ro’jiun….
Dalam hati aku hanya bisa berkata bahwa saya sudah tidak punya Bapak lagi sambil melihat Sadara-saudara dan teman dekat bapak beserta tokoh agama mulai merawat dan menyiapkan segala keperluan jenazah. 

Seseorang dari rukun kematian dengan pelan berkata padaku :” Mas, Almarhum Bapak mau diteruskan atau dikebumikan jenazahnya pada hari selasa tanggal 22 Juli 2014 Pukul 10.00”. 

Sesekali kulihat wajah Alm Bapak yang kelihatan lebih muda dari umurnya yang sudah 87 tahun, aku lihat kulit ayah menjadi lebih kuning dan bersih. 

Keberangkatanmu ke liang lahat juga aku rasakan sangatlah cepat. Hampir aku tidak mampu mengikuti langkah cepat saudara dan kakak ku dalam mengantarmu ke makam. Begitup un ketika engkau kami turunkan ke liang lahat, terlihat tenang di wajah Bapak.
Kalau saat ini aku sudah tidak mungkin lagi menemani dan menungguimu di pemakaman ini, sungguh kami semua anak-anakmu sudah menyerahkan engkau kepada-Nya yang maha adil dan maha penyayang, yang pengasihnya tidak tertandingi oleh kasihnya mahkluk, termasuk sayangnya kami kepadamu. Tetap saja lebih banyak dan tak terhingga Rahimnya Allah kepada makhluknya. Kami berkhusnudhon kepada-Nya atas kemurahan-Nya terhadap Bapak. 
Bapak dipanggil dalam keadaan bersih di bulan suci romadhon ini tentu karunia luar biasa untuk Bapak dan kami anak-anakmu. Bapak di takdirkan dipanggil oleh Allah dengan didampingi oleh ibu, anak-anak mu, Saudara, Teman dekat seperjuangan dan semua cucumu. Bapak ditakdirkan bisa memohon maaf kepada seluruh yang hadir hari itu. Masya Allah. Sungguh kami sangat bersyukur dengan keadaan ini walaupun satu sisi kami merasa kehilanganmu.
Aku hanya bisa senantiasa berdo’a untuk memohonkan ampunan kepada yang Maha Pengampun dan memohonkan kebaikanmu di alam kubur dan di alam akherat kelak. Insya Allah kami pasti menyusulmu….
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

No comments:

Post a Comment